Sabtu, 14 Desember 2013

MANAJEMEN PRODUKSI

Manajemen produksi merupakan salah satu bagian dari bidang manajemen yang mempunyai peran dalam mengoordinasi kan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan. Untuk mengatur kegiatan ini, perlu dibuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan apa yang direncanakan. Dengan demikian, manajemen produksi menyangkut pengambilan keputusan yang berhubungan dengan proses produksi untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.
Aspek-aspek manajemen produksi meliputi ;
·         Perencana produksi
Bertujuan agar dilakukanya persiapan yang sistematis bagi produksi yang akan dijalankan. Keputusan yang harus dihadapi dalam perencanaan produksi:
1.     Jenis barang yang diproduksi
2.     Kualitas barang
3.     Jumlah barang
4.     Bahan baku
5.     Pengendalian produksi
·         Pengendalian produksi
Bertujuan agar mencapai hasil yang maksimal demi biaya seoptimal mungkin. Adapun kegiatan yang dilakukan antara lain :
1.     Menyusun perencanaan
2.     Membuat penjadwalan kerja
3.     Menentukan kepada siapa barang akan dipasarkan.
·         Pengawasan produksi
Bertujuan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan sesuai dengan rencana. Kegiatanya meliputi :
1.     Menetapkan kualitas
2.     Menetapkan standar barang
3.     Pelaksanaan prouksi yang tepat waktu


PROSES PRODUKSI

Proses produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia.
Jenis-Jenis Proses Produksi
Jenis-jenis proses produksi ada berbagai macam bila ditinjau dari berbagai segi
1.      Proses produksi dilihat dari wujudnya terbagi menjadi proses kimiawi, proses perubahan bentuk, proses assembling, proses transportasi dan proses penciptaan jasa-jasa adminstrasi (Ahyari, 2002).
2.      Proses produksi dilihat dari arus atau flow bahan mentah sampai menjadi produk akhir, terbagi menjadi dua yaitu proses produksi terus-menerus (Continous processes) dan proses produksi terputus-putus (Intermettent processes).
Penentuan tipe produksi didasarkan pada faktor-faktor seperti:
 (1) Volume atau jumlah produk yang akan dihasilkan
(2) Kualitas produk yang diisyaratkan
(3) Peralatan yang tersedia untuk melaksanakan proses.


PROSES PRODUKSI BATIK

1.      Memeriksa kain mentah yang masih dalam gulungan. Kain mentah itu lalu dipotong sesuai ukuran yang direncanakan
2.      Setelah dipotong kemudian kain direndam dalam air selama 5 hari agar tidak ada pengerutan. Setelah direndam dimasukkan didalam air mendidih yang telah diberi obat pemutih agar kain menjadi lebih putih dan kanji dapat melekat untuk memudahkan proses pembatikan. Kemudian kain dijemur dan dilipat agar menjadi lemas
3.      Membuat pola batik terlebih dahulu pada kertas minyak setelag itu kain diletakkan diatas kertas yang berpola tadi untuk melakukkan proses penyalinan ulang pola batik
4.      Penulissan menggunakan canting sebelum masuk dalam tahap ke 5 dilakukkan pemeriksaan terlebih dahulu
5.      Setelah itu di cat tembok dengan menggunakan malam biasa disebut lap-lapan yaitu menutup tempat tertentu dengan malam sesuai desainnya
6.      Setelah kering dicolet dibeberapa tempat tertentu dengan warna yang diinginkan
7.      Kemudian dilorot, dengan cara memasukkannya kedalam bak air panas agar malam lepas dari kain. Hasil proses ini adalah produk setengah jadi
8.      Setelah dilorot diberi isen isen yaitu memberi pola pola bagian tertentu kemudian ditutup dengan malam
9.      Kain dimasukkan didalam bak kedua untuk diberi warna soga (coklat) pada bagian pola
10.  Terakhir kain yang telah diberi soga dilorot kembali, dicuci dan dikanji kemudian dijemur ditempat yang tidak langsung terkena sinar matahari setelah kering kain dilipat dan didiamkan selama satu malam agar kain lebih halus. Dengan demikian proses pembatikkan selesai . selanjutnya di beri cap perusahaan dibungkus dan dimasukkan plastik kemudian idserahkan pada bagian pemasaran untuk dipasarkan.

Sumber 
http://alshafirarzqy.blogspot.com/2013/11/tugas-softskill-management-produksi.html
http://id.wikipedia.org/wiki
Buku Manajemen Operasi & produksi
Buku 1 Manajemen Produksi Modern

MANAJEMEN KEUANGAN PERUSAHAAN

 Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan.
Aktivitas manajemen keuangan :
Manajemen keuangan berhubungan dengan 3 aktivitas, yaitu:
1.     Aktivitas penggunaan dana, yaitu aktivitas untuk menginvestasikan dana pada berbagai aktiva.
2.     Aktivitas perolehan dana, yaitu aktivitas untuk mendapatkan sumber dana, baik dari sumber dana internal maupun sumber dana eksternal perusahaan.
3.     Aktivitas pengelolaan aktiva, yaitu setelah dana diperoleh dan dialokasikan dalam bentuk aktiva, dana harus dikelola seefisien mungkin.
Fungsi Manajemen Keuangan
Berikut ini adalah penjelasan singkat dari fungsi Manajemen Keuangan:
1.     Perencanaan Keuangan, membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
2.     Penganggaran Keuangan, tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
3.     Pengelolaan Keuangan, menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
4.     Pencarian Keuangan, mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.
5.     Penyimpanan Keuangan, mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dan mengamankan dana tersebut.
6.     Pengendalian Keuangan, melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada perusahaan.
7.     Pemeriksaan Keuangan, melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.
8.     Pelaporan keuangan, penyediaan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan sekaligus sebagai bahan evaluasi
Bila dikaitkan dengan tujuan ini, maka fungsi manajer keuangan meliputi hal-hal sebagai berikut:
1.     Melakukan pengawasan atas biaya
2.     Menetapkan kebijaksanaan harga
3.     Meramalkan laba yang akan datang
4.     Mengukur atau menjajaki biaya modal kerja
Tujuan Manajemen Keuangan
Tujuan Manajemen Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Dengan demikian apabila suatu saat perusahaan dijual, maka harganya dapat ditetapkan setinggi mungkin. Seorang manajer juga harus mampu menekan arus peredaran uang agar terhindar dari tindakan yang tidak diinginkan.
Penganggaran modal

Anggaran modal (atau penilaian investasi) adalah proses perencanaan yang digunakan untuk menentukan apakah perusahaan jangka panjang investasi seperti mesin baru, mesin pengganti, tanaman baru, produk baru, dan pengembangan proyek penelitian bernilai mengejar. Ini adalah anggaran untuk besar modal , atau investasi, pengeluaran.
Banyak metode formal yang digunakan dalam penganggaran modal, termasuk teknik-teknik seperti :
a) Akuntansi tingkat pengembalian
b) Bersih mencerminkan nilai kini
c) Indeks Profitabilitas
d) Internal rate of return
e) Modifikasi internal rate of return
f) Setara anuitas

Tata cara dalam membuat membuat penganggaran modal :
a) Membuat proposal : biaya yang diperlukan apa saja.
b) Review dan analisa.
c) Membuat keputusan apakah penganggaran modal tersebut layak atau tidak.
d) Implementasi
e) Mengumpulkan umpan balik atau feedback

Contoh manajemen keuangan   :         
Laporan Keuangan Perusahaan Dagang






sumber    :
http://muhammadrickypahlevi.wordpress.com/2013/01/02/bab-9-manajemen-  keuangan-perusahaan/
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_keuangan
http://lihatilmu.blogspot.com/2013/07/contoh-laporan-keuangan-perusahaan-jasa.html
http://intanayudew.blogspot.com/2013/11/manajemen-keuangan-perusahaan.html

AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN

Pengertian sederhana dari akuntansi adalah suatu ilmu yang digunakan untuk mempelajari aktivitas pengeluaran dan pemasukan keuangan.
Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi akuntansi adalah :
1. Pimpinan perusahaan
Untuk mengetahui perkembangan dan kondisi perusahaan.
2. Pemilik Perusahaan
Untuk mengetahui perbandingan antara modal yang ditanam dengan laba yang dicapai.
3. Kreditor
Untuk menilai sehat atau tidaknya kondisi keuangan.
4. Pemerintah
Untuk tujuan penetapan pajak perusahaan
5. Karyawan
Mengetahui perkembangan atau kemajuan perusahaan yang berhubungan dengan kelangsungan dan kenaikan gajinya.

5 langkah fungsi pencatatan:

1. Mengindentifikasi transaksi dari dokumen sumbernya, misalnya dari slip deposito bank.      Penerimaan penjualan cek
2. Menentukan setiap perkiraan yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut dan             mengklasifikasikan berdasarkan jenisnya
3. Menetapkan apakah setiap perkiraan tersebut mengalami penambahan atau pengurangan                 yang disebabkan oleh transaksi itu
4. Menetapkan apakah harus mendebet atau mengkredit perkiraan
5. Memasukkan transaksi tersebut kedalam jurnal

Tujuan dari akuntansi sendiri adalah menyediakan informasi yang berkaitan dengan beberapa aspek diantaranya posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi pemakai laporan keuangan dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Adapun prinsip-prinsip akuntansi tersebut adalah:

  1. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)
Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva, utang, modal dan biaya. Misalkan, pada saat kita hendak membeli sebuah laptop, kita ditawari harga Rp 9.000.000,00, setelah proses tawar menawar berjalan kita membeli laptop tersebut dengan harga Rp 8.950.000,00. Dari kondisi di atas yang menjadi harga perolehan laptop kita adalah Rp 8.950.000,00, sehingga pada pencatatan kita yang muncul adalah angka Rp 8.950.000,00.

2. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)
Pendapatan adalah aliran masuk harta-harta (aktiva) yang timbul dari penyerahan barang atau jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama suatu periode tertentu.

3. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul karena biaya tersebut. Prinsip ini berguna untuk menentukan besarnya penghasilan bersih setiap periode. Prinsip ini biasanya diterapkan saat kita membuat jurnal penyesuaian. Dengan adanya prinsip ini kita harus menghitung berapa besarnya biaya yang sudah benar-benar menjadi beban kita meskipun belum dikeluarkan, dan berapa besarnya pendapatan yang sudah benar-benar menjadi hak kita meskipun belum kita terima selama periode berjalan.

4. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
Metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun. maka selisih yang cukup berarti (material) terhadap laba perusahaan harus dijelaskan dalam laporan keuangan, tergantung dari sifat dan perlakukan terhadap perubahan metode atau prinsip tersebut.

5. Prinsip Pengungkapan Lengkap (Full Disclosure Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan keuangan. Hal ini diperlukan karena melalui laporan keuanganlah kita dapat mengetahui kondisi suatu perusahaan dan mengambil keputusan atas perusahaan tersebut. Apabila informasi yang disajikan tidak lengkap, maka laporan keuangan tersebut bisa menyesatkan para pemakainya.

LAPORAN KEUANGAN
laporan keuangan ialah laporan yang digunakan untuk mengetahiu keadaan perusahaan dalam kurun waktu tertentu.

Tujuan laporan keuangan : untuk mengetahui keluar masuknya transaksi keuangan (modal/kekayaan,pendapatan,kewajiban-kewajiban dan utang) yang dapat dipertanggung jawabkan).
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) adalah buku petunjuk bagi pelaku akuntansi yang berisi pedoman tentang segala hal yang ada hubungannya dengan akuntansi.


Isi Laporan Keuangan
Laporan keuangan terdiri dari 3 macam :

A. Laporan Laba-Rugi (income statement)


Contoh Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang  :

Laporan laba-rugi adalah salah satu laporan keuangan dalam akuntansi yang menggambarkan apakah suatu perusahaan mengalami laba atau rugi dalam satu periode akuntansi. 

B. Laporan Perubahan Modal (statement of equity)
Contoh Laporan Perubahan Modal :
Laporan perubahan modal adalah salah satu laporan keuangan dalam akuntansi yang menggambarkan bertambahnya atau berkurangnya modal suatu perusahaan akibat dari laba ataurugi yang diterima oleh perusahaan tersebut dalam satu periode akuntansi.

C. Neraca (balance sheet)
Contoh Neraca :

Sumber:
http://bondazbaee.blogspot.com/
http://darmansyah.blog.esaunggul.ac.id/files/2012/11/Pengertian-Laporan-Keuangan.pdf
http://www.ilmu-ekonomi.com/2012/02/pernyataan-standar-akuntansi-keuangan.html 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzz9tmfzScUStsDW9lRkEh2NjUdrkonYwBb2OSKGpaYUpXpliTvKgXLyw0Pa55Qjl2XYjaCk3sMh3UhuleRB8HX1TMqZLJjyARJhDkCduqhZMpwUMvYrOKRmGv8YzQKizH5Zty1RxcRwUH/s1600/contoh+laporan+keuangan+bank+bni.png
http://seputarpendidikan003.blogspot.com/2013/06/tujuan-akuntansi.html#.UpLGRvsqgSk
http://safiram.wordpress.com/2012/12/31/akuntansi-laporan/